Kamis, 06 November 2014

Untuk Dia yang Tak Percaya Pada Dirinya dan Meragukan Aku


Embun yang menyapa pagi kita selalu sama, matahari yang menghangatkan siang kita tak pernah berbeda, bahkan bulan yang menyinari malam kita saksikan serupa, lalu kamu meragukannya?

Tanah yang kita pijak sama, ruang yang menaungi kita juga tak berbeda, bahkan sekelebatan pandang kita tak jarang beradu, lalu kamu meragukannya?

Kita tak satu dua hari menghabiskan hari, mingguan? Bukan, bertahun-tahun.. Lalu kamu meragukannya?

Jika kamu sempat sekali saja bertanya, apakah aku yakin?

Jika kamu pernah seucap saja bertanya, mengapa aku mencobakan?

Maka aku pun yakin, aku tak punya jawabannya.

Kita sekedar manusia yang sudah teramat biasa bermimpi, tiap hari berharap, dan selalu saja bertemu pada ujung kecewa. Maka apa yang membuatmu tak pernah berhenti mencoba?

Mungkin jawaban kita sama, saat seperti kamu menanyakan hal yang sama untukku.

Kalau kamu tak percaya pada dirimu dan meragukan aku, kenapa tidak berlaku demikian juga padaku?

Apakah kamu jauh lebih mengetahuinya, jauh daripada aku?

Tidak. Karena kita sama.

Aku meragukan diriku yang tidak percaya kamu atas dirimu.

Tidakkah benar kalau kita ternyata, sama?