Jumat, 24 April 2009

Kanker Serviks 1


Dua minggu ini sempet melarikan diri pulang ke rumah setelah melalui ujian kompre nan menyesakkan itu. Sebenernya nggak niat di rumah lama-lama, tapi karena sakit melanda akhirnya terpaksa istirahat berdiam diri di rumah. Mungkin ada manfaatnya juga agak lama di rumah, karena diri ini bisa sedikit berguna membantu acaranya PPKS (Perempuan Peduli Kanker Serviks). Acaranya berkaitan dengan Gaya Hidup Sehat Penderita Kanker Serviks, tapi isinya lebih ke info tentang kanker serviks itu sendiri. Sejujurnya, aku jadi agak bingung. Tapi, kapasitasku disitu cuman jadi seksi colok2an proyektor dan dokumentasi. Jadi cuman bisa colong-colong denger.

 Trus, begitu balik lagi ke kost nan membuat diriku merasa tertekan lagi… Begitu nonton tv sempet liat iklan 

kanker serviks yang dikeluarin sama Depkes dan GSK (GalaxoSmithKline) yang punya vaksin kanker serviks. “Setiap satu jam, satu orang perempuan di Indonesia meninggal karena kanker serviks”. Iklannya singkat, cuman kayaknya lumayan bisa bikin orang cari tahu tentang kanker serviks ini.

 Ada hal penting disini yang mau aku ceritain tentang apakah itu kanker serviks… Ini diambil dari brosur yang aku dapet, agak diringkas, tapi semoga nggak mengurangi isinya… 

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim. Kanker serviks merupakan kanker yang tersering dijumpai di Indonesia baik di antara kanker pada perempuan dan pada semua jenis kanker. Kejadiannya hampir 27% di antara penyakit kanker di Indonesia.

Namun demikian, lebih dari 70% penderita datang memeriksakan diri dalam stadium lanjut, sehingga banyak menyebabkan kematian karena terlambat ditemukan dan diobati. 


Dimana letak leher rahim?

Leher rahim adalah bagian bawah rahim yang menonjol ke dalam liang sanggama (vagina). Di tempat ini sering terjadi kanker yang disebut kanker serviks (kanker leher rahim). Ni gambarnya niii….

Nah ntu yang dkata “cervix” itulah si leher rahim. Jadi kalo ngomongin kanker rahim tuh banyak jenisnya, ada kanker ovarium, kanker leher rahim, atau yang lainnya. So, musti hati-hati ya, guys (^___^)

 



Gejalanya....

Kanker serviks (kanker leher rahim) pada stadium dini sering tidak menunjukkan gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan tidak ada gejala sama sekali.

Gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalah :

        Pendarahan sesudah sangama.

        Keluar keputihan atau cairan encer dari vagina.

        Pendarahan sesudah mati haid (menopause).

        Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul, atau tidak dapat buang air kecil.

 

Penyebabnya....

Lebih dari 95% kanker serviks (kanker leher rahim) berkaitan erat dengan infeksi HPV (Human Papiloma Virus) yang dapat ditularkan melalui aktivitas seksual. Saat ini sudah terdapat vaksin untuk mencegah infeksi HPV yang diperkirakan menjadi penyebab 70% kasus kanker serviks di Asia.

 

Faktor resiko kanker serviks...

Beberapa faktor resiko terkena kanker serviks, antara lain :

        Mulai melakukan hubungan seks pada usia muda.

        Sering berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan kondom.

        Sering menderita infeksi di daerah kelamin.

        Melahirkan banyak anak.

        Kebiasaan merokok (resikonya 2X lebih besar)

        Defisiensi vitamin A, C, E.

 

Kanker serviks dapat dikenali pada tahap pra-kanker, yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan tanpa menunggu keluhan. Beberapa pemeriksaan yang dikenal antara lain:

        PAP SMEAR

        IVA

 

PAP SMEAR adalah cara untuk mendeteksi kanker serviks dengan cepat, tidak sakit, dengan biaya yang relatif terjangkau dan hasilnya akurat. Cuma, maaf agak lupa nih... si dokter dan YKI nyebutin kisaran harga 700 ribu-an.. Kayaknya sih ini untuk vaksin kanker serviksnya bukan untuk PAP SMEARnya. Jadi, PAP SMEARnya kurang jelas juga berapaan.

PAP SMEAR dilakukan di atas kursi periksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudah dilatih menggunakan alat untuk membantu membuka liang sanggama. Ujung leher rahim diusap dengan spatula untuk mengambil cairan yang mengandung sel-sel dinding leher rahim.

 

IVA dilakukan dengan melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat (asam cuka) 3-5%. Bila setelah pulasan ada perubahan warna (bercak putih) maka mungkin ada kelainan. Katanya sih IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat) lebih sering dikenal dengan Ingat Vagina Anda! Lah, ini lebih umum ditemui. Menurut si dokter pengisi acara, IVA bisa dilakukan di Puskesmas terdekat. Harganya lebih murah dari PAP SMEAR, yaitu... hanya dengan 5 ribu rupiah. Cuma tetep aja lebih akurat si PAP SMEAR. Harga nggak menipu, Bung!

 

Jadi, kalo mo PAP SMEAR tanya aja ke fasilitas kesehatan terdekat. Tapi di YKI jelas ada dan mudah2an di YKI kota-kota anda juga ya... hoho...