Jumat, 21 November 2008

Tentang Nanda

Aku tak pernah mengenal siapa ibu dan ayahku. Aku seorang anak perempuan bernama Nanda dan berusia 5 tahun. Aku hanya bisa merasakan bahwa aku mendapatkan kasih sayang di sini, walaupun aku harus berbagi dengan yang lain. Aku tak punya apa-apa dan tak punya siapa-siapa. Aku mendengar banyak suara di sini, suara yang kata-katanya seringkali terlalu sulit dipahami. Aku disentuh banyak orang di sini, entah siapa dia. Aku hanya bisa menangis.

Tempat ini adalah tempat bagi anak-anak sepertiku yang tidak pernah mengenal siapa ayah maupun ibu kandungnya dan anak-anak yang tidak pernah akan memiliki ayah ataupun ibu angkat sekalipun. Di sini kami dibuang. Orang banyak berdatangan hanya untuk memberikan rasa kasiannya kepada kami, tapi mereka sama sekali tak pernah berniat membawaku pulang. Aku sepi dalam kesunyianku ini. Tak ada bentuk yang mampu kutatap, aku hanya sanggup melihat hitam dalam gelap. Aku tak pernah bisa melihat siapa yang merawatku, siapa yang memandikanku, siapa yang memberiku makan, siapa yang mengajakku jalan-jalan, dan siapa saja yang membelaiku. Aku hanya mampu mendengar suaranya.


Aku hanya sanggup menangis ketika aku merasakan lapar, sakit, dan sepi. Tak ada satupun orang yang tahu maksud tangisanku, mereka semua hanya menerkanya. 

Aku selalu kesulitan menelan semua makanan maupun minuman yang masuk ke dalam mulutku. Aku harus digendong, dipaksa, dan makanan harus dicekoki agar masuk ke dalam tubuhku. Rasanya sakit ketika itu, saat makanan itu harus masuk ke dalam tubuhku, tapi aku tahu bahwa untuk tetap hidup aku harus makan.

Aku tak sanggup berjalan, tak akan sanggup, dan tak akan pernah bisa. Aku lumpuh karena aku terkena cerebral palsy. Ada orang yang memberiku fisioterapi, tapi aku sendiri tidak yakin kalau itu cukup membantuku.

Aku pasrah dalam kesepianku, dalam kesendirianku, dan dalam kegelapanku. Orang tuaku tidak menginginkan aku, tapi Tuhan tetap menginginkan aku merasakan kejamnya dunia ini. Aku anak yang dibuang, aku gagal diaborsi oleh ibuku, karena itu ia membuangku ketika tahu aku bukanlah bayi yang lucu. 

Ada seorang perempuan yang seringkali datang memberikanku pakaian, makanan, dan belaian. Aku mampu mendengar suaranya, aku mampu rasakan ketulusannya, ada hangat dalam sentuhan tangannya. Ada rindu mendalam agar ia mendekapku dan memanggilku sayang. Mungkinkah dia ibuku?

*diangkat dari kisah seorang anak di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta, Panti Asuhan dan SLB-G Daya Ananda"

Senin, 17 November 2008

... dua tahun lagi ...

mungkinkah asa itu terjadi
ketika harap diharap terwujud
saat angan menjadi ingin
waktu ada seorang yang bersedia
bilakah katanya bukan sekedar gurau
maka bahagia itu akan datang

apakah istanamerahjambu itu menjadi nyata
bersama ksatria disana
lalu menjadi putri yang selalu bersama ksatria
tidak lagi sekedar impian

dua tahun lagi,
akankah semua menjadi indah
seperti langkah yang seharusnya ditempuh
mengubah awan hitam menjadi hujan

Kamis, 13 November 2008

MyGirlFriend


Buku selanjutnya yang akan dibaca dan akan dibeli...

Ulas RectoVerso 1




Pas dikasih tau sama seorang temen kalo ada buku baru Dewi Lestari. Malam harinya aku langsung merasa bahwa aku harus membeli buku itu dengan segera. Alhasil, aku langsung nanya sama temenku itu berapa harga bukunya. Keesokannya, pulang dari kampus ngurusin tanda tangan laporan PKP RSJ dan dapet duit 60ribu pengganti biaya bimbingan di RSJ, aku segera meluncur ke Togamas. Akhirnya, duit 60ribu itu langsung ludes, digantikan bentuk buku barunya Dewi Lestari yang berwarna hijau.

Sesampainya di kost, nggak buang-buang waktu lagi. Aku langsung baca bukunya dan noraknya lagi, stiker gratis yang dikasih langsung aku tempel di pintu kamar, bodohnya... nempelinnya ternyata miring. 

Udah dipotong makan malem, ngrumpi ma Owneng, nonton tv, di telepon bokap, eh... jam 11 malem akhirnya tuh buku selesai aku baca. Yah, cuman dalam waktu beberapa jam tuh buku udah selese aku baca. Sempet sebel, karena ternyata kok sehari langsung selesai dibaca.
Tapi, keren banget bukunya. Aku suka banget, bahasanya sederhana, nggak ada kata-kata kiasan aneh yang cuman dimengerti sama sastrawan2... Tapi, kadang maksud dibalik kata-katanya itu unik dan agak susah dipahami. Cuman aku suka banget. Ada satu cerita yang mirip banget sama kejadian hidupku. Dan banyak cerita yang bikin aku mau nangis.

Pokoknya, BRAVO Dee...
Sekarang, setelah buka-buka rectoverso dan denger-denger potongan 11 lagunya jadi pengen beli albumnya juga. Hiks, bangkrut banget nih kayaknya...

Rabu, 12 November 2008

Ulas RectoVerso 2 : Aku Ada

Melukiskanmu saat senja
Memaggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku
Selain hatiku
Dan ombak berderu

Di pantai ini kau selalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kutiba
Suaraku memanggilmu
Akulahlautan
Kemana kau s'lalu pulang

Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan 
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu
Engkau ada


Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi
Akulah lautan
Memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Kutahu kau tahu
Aku ada


Puisinya keren banget...
Jadi inget sama seseorang disana. Mungkin puisi ini satu-satunya kado yang cocok untuk dia. Karena walaupun aku  nyoba untuk bikin dia selalu ada di hati, aku udah lebih dulu ada di hati dia. Puisi ini seperti nunjukin kalo ada seseorang yang rela ngasih kita kebahagiaan sama orang lain, tapi dia bakal selalu ada di sisi kita justru kalo kita lagi sedih.
Satu pesan yang pas banget disampein untuk dia: Kali ini kau tidak mengucapkannya seperti perpisahan, melainkan sebuah kesadaran. Rahasia kecil kita berdua: aku tahu engkau tahu aku ada

Selasa, 11 November 2008

PKP RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang


Semua akan menjadi kenangan,
segala indah... tentang tangis, tawa, amarah, benci, dan iri
kebersamaan yang tak akan pernah terganti


.... terima kasih teman-teman ....

Tersadar Benar

Dia :

Dia sedang apa disana?

Mungkinkah dia sedang tersenyum,

Bilakah dia memeluk bahagia,

Apakah dirinya menemui keindahan?

 

Ketika dia sedang terdiam dan tak pikirkan apa-apa

Akankah ia mengingat lagi masa lalu?

Mengenang lagi malam yang pernah dilalui bersama

Mengingat tawa yang pernah ia berikan untukku

Merenungi lagi tangis yang pernah ia lihat di mataku

 

Tersadarkah dia bahwa aku dan dia tak boleh lagi bersama?

 

 

Aku:

Aku disini

Sedang tidak tersenyum

Tidak juga sedang memeluk bahagiaku

Walau keindahan telah kutemukan dalam bentuk lain

 

Jika aku sedang terdiam dan tak pikirkan apa-apa

Aku selalu mengingat masa lalu itu

Mengenang lagi gelap malam yang sesaat pernah kulalui bersamanya

Menangisi lagi senyum yang pernah ia berikan saat melihatku tertawa

Menangis lagi ketika mengingat ia pernah melihatku menangis

 

Tersadar benar-benar bahwa dia tak boleh lagi bersamanya

Minggu, 09 November 2008

BulBo yang MenYebaLKan

Tiba2 aja rasanya mo muntah pas lagi buka2 fs dan ada BulBo dari "orang yang menyebalkan itu". Gila banget tuh orang, sok romantis nggak penting, entah dapet kata2 orang belahan dunia mana sampe dia kopi trus dia jadiin Bulbo. Baca judulnya aja udah nggak ngenakin banget ....BUKTI SESEORANG MENCINTAIMU... 
Ada 14 poin disana yang harusnya dijadiin 16 poin (yah, no wonder lah, dia menunjukkan dengan lugas kebodohannya itu). Paragraf paling akhir yang mau gue bahas disini, walaupun sebenernya 15 poin lainnya bikin gue mual juga.
Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain.

Jangan sampe dia mikir kalo gue rela ngelepasin dia pergi karena gue cinta sama dia dan membiarkan dia bahagia sama orang lain?!! Nggak lah. Gue rela ngelepasin dia pergi karena gue tahu kalo karma suatu saat datang buat dia. Dan disitu gue baru bakal bener-bener rela dia menangis bareng sama orang yang dia cintain.
Untuk "orang yang menyebalkan itu" bila aja tau... Gue udah mulai ketawa terbahak-bahak sekarang....


Sabtu, 08 November 2008

... sick ...

Panadol + CTM + Vicks Formula 44

Gabungan obat batuk dan demam ala aku sendiri sekarang udah mulai bikin aku ngerasa melayang dan mulai demam semakin panas. Entah, apakah bakal sembuh apa nggak.
Yang aku rasain cuman capek. Badan ngilu-ngilu. Tapi, susah banget untuk bisa tidur dan pergi ke alam mimpi yang pasti lebih indah dari kenyataan.
Perut aja rasanya udah kram banget gara-gara nggak berenti-berenti batuk. Ini semua hasil jerih payah jadi cucu yang baik nungguin Eyang tersayang sampe 2 hari 2 malem gak tidur, hujan-hujanan, dan makan nggak teratur. 
Tinggal tunggu hari Rabu, sembuh atau nggak, aku bakal balik ke rumah, sebentar, cuman sampe minggu. Me-recharge semua perasaan. Ketemu malaikat-malaikat kecilku. Karena aku tak mau lagi berharap apa-apa. Biar dua tahun lagi itu datang dengan sendirinya menentukan nasib tanpa perlu ada harap.

Sabtu, 01 November 2008

tentang dia yang itu aku

Malam ini di antara ranjang-ranjang yang berjejer dan dibalik pintu terali yang selalu mengurung hari-hari malam di sini, bersama teman-teman yang nasibnya sama sekali tak beruntung. Aku merenungi istri dan anakku, merenungi hidup yang sudah sejak sepuluh tahun lalu tidaklah menyenangkan. Jatuh-bangun duniaku seakan tak pernah berarti dengan keadaan yang tak pernah membaik. Tak pernah ada lagi indah yang menyambangi hari-hari penuh harap. Kepasrahan rasanya mulai menggelayuti dalam relung hati, merelakan saja semua yang sudah digariskan, walaupun pandangan mataku seringkali kabur dan kepalaku rasanya sakit seperti tertusuk-tusuk.

Kini ia sudah berusia 7 tahun dan bersama ibunya yang sudah memilih lelaki lain tanpa ada ijin dariku. Aku memang yang bersalah karena tidak bisa menjadi kepala keluarga yang baik dan menjadi seorang gila. Tapi, aku tak pernah memilih jalan hidup ini. Aku menjadi diri yang tak pernah sanggup menjadikan hidup menjadi lebih berarti dan bermakna untuk kujadikan mimpi. Hidup menjadi terlalu suram nanti, saat aku melihat ke depan sana.

Amarah yang selalu menyesakkan sudah tak lagi meledak. Hidupku dikendalikan obat. Aku bergantung pada obat dan obat menjadi satu-satunya teman terbaikku. Hanya ia satu-satunya sahabat terbaik yang selalu menerimaku

Kemarin, aku menelepon ke rumah dengan uang hasil pekerjaanku sebagai orang suruhan para mantri dan perawat di bangsal. Tapi, ibu tak mau bicara padaku, ia menutup gagang telepon, membantingnya, saat ia tahu aku yang menelepon. Ibu marah. Tidak, ibu kecewa punya anak laki-laki sepertiku. Aku 36 tahun dan aku tak punya apa-apa. Sebenarnya, aku hanya ingin ibu melepasku bila memang ia tidak menerimaku lagi di rumah. Lalu, aku menjadi pasrah untuk keluar dan menjalani hidupku sendirian, memulainya lagi dari nol. Tanpa anak, istri, dan ibu. Aku menjadi aku yang berbekal banyak dari pengalaman setiap orang baik yang kusapa. Mencintai diriku sendiri. Banyak orang lain yang berpesan begitu padaku. Karena aku pantas mencintai diriku yang ternyata bisa menjadi pemimpin diantara teman-teman.

Janjiku, aku tak akan pernah lagi marah, tak kan lagi mencoba mati, tak mau lagi terjebak dalam duniaku sendiri. Aku mau menjadi aku sebagai manusia biasa, walau aku berbeda, walau aku harus menelan obat setiap hari, pagi dan sore. Aku terlalu lelah, aku akan tidur dalam mimpiku yang sesaat, kemudian menjalani lagi hidup yang begitu keras.

 

_untuk Rix_