Sabtu, 23 Mei 2009

- MimPi -


Malam ini aku menemukan sebuah tulisanmu. Tepatnya komentar pendek atas suatu wacana. Namamu akhirnya kembali lagi dapat kubaca walaupun hanya dari sini.  

.... apa sih yang membuat pelaksanaan eksekusi menjadi sulit???! biaya eksekusi yang mahalkah yang menjadi kendala? .... atau para yudikatif kita yang banci??sgt mengenaskan,katanya negara kita ini negara hukum ...  


"Hei, aku berhasil!" 
"Hah?" 
"Kasus pertamaku." Kamu memegang sebuah map dan menunjukkannya padaku. Lalu, kamu tertawa puas sekali. 
"Kamu sendiri yang menanganinya?" 
"Belum. Yang jelas, ini kasus pertama yang berhasil." 
"Lantas, kapan kamu akan benar-benar jadi pengacara?" tanyaku meremehkan. 
"Tunggu saja. Segera. Sebelum kamu berhasil meraih mimpimu." 
Aku hanya tersenyum. 
"Loh, nggak percaya?" 
"Aku percaya." Aku selalu percaya padamu.  
"Bagus." 
"Omong-omong, kasus apa ini? Pembunuhan? Korupsi? Perceraian?" 
"Bukan. Narkoba." 
"Kasus biasa." Ucapku sok tahu. 
"Terserah. Yang jelas, tidak semudah yang kamu bayangkan." 
"Jadi, klienmu tidak bersalah?" "Tidak, dia bersalah." 
"Lalu, kenapa kamu mau membelanya?" 
"Uang. Maju tak gentar membela yang bayar." 
"Kemana nuranimu?" "Nuraniku lebih membela perutku." 
"Kenapa kamu mau?" 
"Ini perjalanan menuju mimpi, sayangkuuu..." 
*  

Aku percaya bahwa kamu masih terus berjuang meraih mimpi-mimpi itu. Mimpi yang dulu pernah kamu katakan padaku. Dan kini mungkin sudah mulai mampu kamu genggam perlahan.  

Lebih dari setahun kita tak lagi saling bertemu. Bahkan bertukar kabar. Yah, aku tahu benar posisi dan situasimu saat ini. Tak mungkin lagi kita bisa beradu pendapat. Akan menjadi terlalu egois.  

Aku hanya ingin kamu tahu bahwa mimpiku masih tetap menjadi mimpiku. Walau bagian tentang bersamamu harus kuhilangkan dengan paksa. Namun, itu akan menjadi bagian yang terindah dalam perjalanan hidup yang kulalui.  

Kini yang kutahu, aku sudah berjalan sampai di sini. Mencoba menggapai mimpi-mimpiku. Meski tanpamu.

Tapi, kamu harus tahu bahwa aku sedang mencoba meraih mimpi ini dengan bantuan orang lain. Seseorang yang kini kuanggap jauh lebih berarti dari keberadaanmu sekarang.


Tidak ada komentar: