Minggu, 20 Juli 2008
saat itu
bersamamu... aku merasakan ketulusan itu... walaupun tanpa kata... aku bisa memahami arti setiap sentuhanmu dalam kalbu...
Kamis, 17 Juli 2008
skeptis pada mantan dosen
Sebenernya sih nggak salah juga kalo beliau menuliskan pendapat politisnya atas apa yang terjadi di negaranya sendiri ini cuman gara-gara nonton Pak Amin Rais, dkk. ngomong di salah satu tv swasta. Cuman aku jadi mikir... Apakah dia bener-bener memahami semua itu dan menerapkannya sama dirinya sendiri. Ada beberapa bagian dari kesemua tulisannya itu yang mau aku garis bawahi disini...
Mulai dari judulnya : "Benar Gak Sih… Kita Tidak Bisa Makmur Tanpa Investor???"
Ya memang bener nggak bisa makmur tanpa investor, Bu. Secara, lewat investor itulah pendapatan negara kita bakalan bertambah gede buaanget, pajaknya, Bu.. PAJAKNYA! Lagipula, kalo nggak ada investor, kita bakal dapet modal darimane? Udah gitu, siapa yang bakal mengenalkan produk-produk dalam negeri kita kalo abang-abang investor itu nggak ade? Pan kita bisa eksprot *export* gare2 ada mereka juga. Tapi, yang jelas... investor ntu pan orangnye kagak harus orang bule pan? Nyang orang kaye2 tinggal di Indonesia pan juge bisa jadi inpestor... ITU YANG PALING PENTING...
Selanjutnya :
Ada dua hal yang menarik dari perbincangan Pak Amin ini.... yaitu bahwa kita sebagai bangsa Indonesia memiliki mental ”in lander” yang memiliki ciri khas rendah diri atau inferior. Hal kedua adalah ”self correction”. Aku pengen memberi ulasan terhadap dua hal tersebut dari sudut pandangku.
Mental ”in lander”??? Mungkin.... secara sejarah kita menjelaskan bahwa kita memang disengaja dibuat seperti itu agar tidak berani mengambil sikap dan berani berubah untuk menjadi yang lebih bagus. Tapi apa iya hal ini akan kita terima? Apa iya kita akan hidup dalam sejarah? Apa benar sejarah kita tidak ada yang membangkitkan? Apa iya semua sejarah kita membawa kita untuk melestarikan mental ”in lander” itu tadi.
Pertanyaan2 itu membawaku pada iklan yang dilakukan Prabowo (aku ndak mau berdebat tentang apa yang dilakukan oleh Prabowo, aku mau memaparkan apa yang aku rasa dan pikir base on fenomena sekarang ini) yang membawaku teringat kembali, bahwa benar kita dulu, once upon a time, pernah mengalami masa yang enak. Minimal secara fisik banyak masyarakat kebanyakan yang merasa enak. Minimal secara kuantitatif masyarakat yang cukup lebih banyak dibandingkan masyarakat yang kurang apalagi sampai kelaparan adan busung lapar. (cek aja data dari BPS, pasti mendukung opiniku ini). Kemudian kenapa yang menyesakkan saja yang kita pikirkan.
Apa yang dilakukan Prabowo dalam propagandanya. ... menurutku nyambung dengan yang disampaikan pak Amin tentang hal kedua... bahwa kita harus melakukan ”self correction”. Saat kita bercermin, pada saat itulah contoh nyata bahwa kita sedang melakukan ”self correction”, pada saat itu tentunya yang kita lihat pada diri kita bukan hal-hal yang jelek2 saja. Tapi juga terkait dengan hal2 yang baik, dan kemudian kita melakukan usaha untuk menyeimbangkan antara yang baik dan jelek itu. Sebagai contoh... kita melihat uban sebagai hal yang jelek.... untuk menutupinya bukan berarti akan menjabut uban itu kan... bayangi kalau ubannya lebih banyak dari rambut non ubannya.... bisa gundul kan. Tapi bisa saja kita kasi minyak rambut atau shiner... supaya tambah berkilau.... Itulah wujud nyata ”self correction”.
Sooo.... apa yang mesti kita lakukan sekarang.... fakta berbicara bahwa benar dulu kita pernah sengsara.... tapi benar juga bahwa kita pernah merasakan enak dan tidak terpuruk. Apa coba yang bisa kita lakukan.... coba yuk kita ”self correction” dari diri kita aja dulu, gak usah meminta orang lain untuk melakukan hal yang kita lakukan... karena yang kita lakukan belum tentu cocok untuk orang lain. Tapi kalau ”self correction” yang kita minta.... saya rasa semuanya akan melakukan dengan gayanya masing2. Toh kita semua juga bercermin. Coba bayangkan pertanyaan-pertanya an berikut sebagai cermin yang akan membantu ”self correction”, siapa tau dengan mengetahui jawabannya akan memberikan warna pada usaha menyelamatkan Indonesia.
Pertanyaan-pertanyaan sebagai cerminnya:
- lebih sering mengkonsumsi buah import atau buah lokal?
- lebih sering mengkonsumsi susu sapi segar atau susu olahan import?
- lebih seneng pakai danar hadi/batik keris atau giani versace/Yvest Saint Laurent
- tambahkan pertanyaan lainnya.... supaya cermin kita tambah banyak....
1. Konsumsi buah import/lokal? Kalo buah lokalnya berkualitas sih nggak apa-apa, Bu. Yang aneh kan terkadang harga buah import jauh lebih murah
2. Konsumsi susu sapi segar/olahan import? Bu, mang ultra, indomilk, bendera ntu merek luar yah??? Kalo yang import mah aku juga nggak sanggup beli, Bu. Lah, beli susu begituan aja juga jarang-jarang... mending buat makan.
3. Pakai danar hadi/batik keris ato giani versace?yvest saint laurent? Lah, Ibu nggak gaul nih... Kayaknya sekarang di pasar tradisional aje org pade jualan batik... Kagak usah batik bermerek, Bu. Yang kagak ade mereknya aje banyak nyang make... So, pertanyaan ini kurang tepat, Bu...
4. Tambahkan pertanyaan lainnya... Aye nambahin dah, Bu... Bukan nambahin siy, tapi ngasih satu pertanyaan yang mungkin bisa lebih masuk akal... Milih naek angkot, walaupun bukan buatan dalam negeri tapi bisa ngasih makan supir angkot, interaksi ma org2, liat-liat jalan ATO naek kendaraan pribadi yang jelas-jelas bukan buatan dalam negeri? Cuman untuk alasan gaya&gaul??? Hayo??? Lah, pan... soal macet sama aja bukan? Malahan kita bisa bantu ngurangin isu global warming dengan naik angkot... Kalo soal kenyamanan kendaraan umum, kan ada bus way tuh... Hayo, hayo.... Gimana, tuh?
Btw, tulisan ini udah aku tulis juga di milis itu, biar yang nulis juga baca, dan nggak mikir kalo aku maen belakang ma dia... Peace yah, Bu... Luph u!
Rabu, 16 Juli 2008
kenapa dia harus datang
Aku tak tahu lagi apa yang harus aku rasakan, aku kehilangan rasaku atas semua yang terjadi ini. Apakah aku harus senang, menangis, atau marah di hadapannya? Membuatnya bingung sendiri atas perilaku yang aku buat. Membuat diriku menjadi malu sendiri? Dengan bersedia menjadi istri keduanya? Bilakah aku harus mencintainya dan memilikinya dengan berbagi bersama orang lain? Tak bisakah aku merasakan cintanya sendirian saja?
MLM = Mbok sing Logis, Mas/Mbak!!!
“Providing high-quality products, education and careers
for customers globally, improving the quality of life
and contributing to a harmonious international society.”
Slogan yang bagus banget kan? Sebuah kalimat bijak yang membuat banyak orang mungkin bisa tertipu akan setiap huruf yang keluar dari kata-katanya sampai bisa menjadi kalimat seindah itu... Tapi, kenapa aku nggak ya?
Sore hari ini, seorang teman kuliahku yang kebetulan dari Jakarta juga, ngajak aku ke "pertemuan" yang akan membicarakan bisnis... Gila, wong aku gak punya duit... Iseng aja aku ikut, tanpa curiga apa-apa... *itulah bodohnya aku. Padahal dia mengajakku dengan trik lama yang pernah aku alamin juga*
Dulu, pas di Jakarta, aku juga pernah diajakin ke bisnis kayak gitu dengan nama perusahaan yang agak beda, terkenal juga sih. Diajak sama sepupuku yang kurang ajar, karena meminta kami (aku dan ibuku) untuk membayar uang @20rb untuk tiket masuk. Lah, padahal kan dia yang ngajak. Selama presentasi, aku memasang muka bete-ku, duduk paling depan, tidak pernah tersenyum, tidak pernah tepuk tangan, tapi terus mencibir. Hingga pada akhirnya, setelah acara selesai, aku menarik tangan ibuku untuk segera pergi dari sana, membiarkan sepupuku yang aneh itu tertegun.
Mulai dari jam setengah lima sore aku dengerin presentasi mereka (bla... bla... bla) dan pinternya, mereka bisa baca mukaku yang nggak tertarik dengan ngajak aku interaksi... Yah, akhirnya aku asal jawab aja... Sampe pas mereka nanya :
Mbak I = "Ya, Mbaknya yang di belakang... Namanya siapa?", sambil bergaya ala lulusan John Robert Power.
Aku = "Menur", menjawab pelan sambil gondok dlm hati.
Mbak I = "Nora???" memastikan jawabanku.
Aku = "Menur", agak sedikit teriak. *dalam hati berkata : bloon banget sih tuh, Mbak*
Mbak I = "Menur... Bukan istrinya Sarwana kan? Apa memang istrinya?"
Aku = *tertawa dalam hati* "Iya" Asal menjawab.
Tapi semua orang tertawa...
dan...
bla,bla,bla
*betapa bodohnya mereka semua*
Aku mengikuti benar-benar semua prosedur yang memang mereka harus lakukan dan sampaikan. Sampai akhirnya aku dipinjami kaset tentang seorang ibu yang sukses di bisnis itu, aku diminta untuk mendengarkan. Tapi, tetep aja aku nggak tertarik. Kenapa ya? Rasanya dalam hati aku mau maki2 mereka...
Bayangkan aja... Untuk menjadi member dan ada di posisi teratas, aku harus nyediain modal 2,6 jt... Gila? Untuk mahasiswa S2 yg anaknya pensiunan PNS dan ortunya masih kentut2an untuk biayain kuliah aku, mana mungkin aku punya duit sebanyak itu? Jual diri dulu???
Dan yang bikin aku tambah terkejut, ternyata mereka menyarankan untuk menjual ijazah S1ku seharga 1,5 juta. *mang ada ya yang mo jadi jasa penyedia penggadaian ijazah? Buat apa*
Yang mengejutkan lagi adalah kedua temenku yang ikut, mereka melakukan itu, menggadaikan ijazah S1nya... Gila! Aku sih nggak mau... 3,5 tahun aku berjuang untuk dapet IPK 3,87 trus aku gadein cuman untuk ikut begituan??? OGAAAHHHHHH.................
Aku cuman bingung... Walaupun mereka pake kata-kata networking... Toh, smuanya sama aja kan, cari jaringan, marketing, sales???
Adalagi... Seorang cowok yang diajak ma temenku juga, bilang ke aku (pas aku cuman bedua sama dia di mobil nungguin temenku ngomong sama upline-nya).
"Model2 bisnis kayak gini kan ada masalah, Nur..."
*apaan???*
"Tau kan maksudku?"
"Ooh... Masalah? Masalah itu?" aku menjawab sok tau.
"Iya"
Mungkin aku bodoh karena tidak mencari tahu masalah yang terjadi, tapi buatku cukup saja untuk tahu bahwa bisnis itu memang nggak bersih... * ya iyalah, masa ya iya dong... namanya juga cari untung*
Yah, nggak maksud untuk musuhin temenku yang ngajak sih... (maafkan aku teman atas kata2 yang tidak mengenakkan ini)...
Buat yang masih semangat dan tertarik untuk ikut bisnis beginian yang katanya dalam sebulan bisa ngasih kita duit 1,5 jt... Hubungi saja aku... Aku akan dengan senang hati memberitahu kalian, menceburkan kalian dalam lembah hijau itu... Haha... *tapi aku bukan upline kalian loh, aku nggak ngambil untung kok*
Kamis, 10 Juli 2008
dia begitu hebat
Hei... Tiba-tiba aku teringat kalo perempuan yang tag foto ke temenku itu kan adalah pacarnya...
Tapi ada kejanggalan yang aku lihat... Kenapa tidak ada kemesraan yang terpancar dari kedua mata mereka ya? Nggak ada foto mereka berdua juga? Kenapa semua fotonya rame-rame? Kenapa si cewek justru mesra sama laki-laki lain?
Yang lebih membingungkan adalah.... Kenapa aku yang ribut ya???
Ya iyalah... Dia itu kan laki-laki yang dulu pernah aku sayang banget... Si sempurna yang selalu aku anggap paling tepat...
Dari comment-comment yang ada di foto-foto itu juga menunjukkan hal-hal yang aneh kalo memang sebenernya mereka masih pacaran... Trus kenapa status si laki-laki itu single?
Lagi.... Aku berkesimpulan sendiri kalo dia udah putus sama tuh cewek... Mungkin cowok yang pernah aku sayang ini masih sayang sama ceweknya... Tapi, ceweknya nggak... Dan mungkin justru udah jadian sama cowok lain yang juga temennya cowok yang pernah aku sayang...
Gila ya... Dia memang begitu hebat... Dia memang yang paling tepat... Dia bisa melepas perempuan yang masih dia sayang dan melepasnya untuk temannya sendiri...
Kayaknya sih begitu.... Haha... Aku sok tau banget ya??? Brarti aku yang bodoh? Sok tau atas kehidupan orang yang aku sayang? Tanpa tau dia sayang sama aku ato nggak... Haha
KeJadiaN TraGis
Tragis...
Bahkan, keesokan harinya... Teman tebengan motorku mengatakan bahwa kemarin ketika dia pulang dan melewati tempat itu juga.. Di jalan, ada cukup banyak noda-noda darah yang berceceran...
Mengerikan...
Dia juga bilang kalau di tempat itu seringkali terjadi kecelakaan yang memakan korban hingga meninggal dunia... Sejak ia sering melewati tempat itu sudah ada tiga kejadian... Tapi... Aku jadi ingat sesuatu... Bahwa jodoh, rejeki, dan maut itu ada di tangan Tuhan... Apapun caranya, bila sudah kehendak Tuhan seseorang akan meninggal, maka ia tidak bisa lari dari maut itu... Maut akan menjemput bagaimanapun caranya... Semua sudah digariskan... Tidak ada yang bisa menghindar kemana pun... Karena Tuhan memang Maha Besar dan Maha Berkehendak...
Sabtu, 05 Juli 2008
...terpojok...
Ketika aku tersandung lagi dalam menjajaki hidup dengan langkah yang gontai… aku harus rasakan ini lagi. Luka. Ketika rasanya selalu saja sama, ketika sebabnya selalu saja itu, ketika mungkin caranya berbeda, tetapi semua tetap sama.
Bolehkah aku merasa lelah. Tertunduk. Menepi di sini. Terpojok. Memeluk lututku sendiri dan memendamkan kepalaku di dalamnya. Semua akan terasa lebih baik bila kesendirian ini abadi, mungkin. Iya, bila nanti aku bisa menikmatinya. Memendam saja sendiri apa yang aku ingin rasakan. Menciptakan dunia sendiri diantara tawa, ceria, dan warna-warninya hidup.
gara-gara puskesmas
Hehe... Kocak banget kayaknya deh info yang gue buat kali ini... Sebenernya sih, semua ini gara-gara gue praktek di puskesmas...
Begini ceritanya...
Mulai Senin besok, udah ada jadwal posyandu di tiap desa yang ada di bawah naungan puskesmas tempat gue praktek... Nah, di sana kan nanti gue berhak ngasih penyuluhan apa aja... Lalu, malam minggu nan membosankan ini, akhirnya gue memutuskan untuk cari bahan kesehatan yang tentunya ada hubungannya sama posyandu dan psikologi... Udah lumayan banyak dapet info dari internet, tapi blum gue bikin tulisan untuk penyuluhannya... Walaupun bahan untuk penyuluhan ke dukun bayi blum gue dapet sih...
Ketika sedang mencari di salah satu situs, gue nemu ada judul artikel "Kiat Mendapatkan Bayi Laki-laki atau Perempuan" isinya sih masih wajar, berkaitan dengan penghitungan kalender menstruasi, dan bla, bla, bla... Nah, artikel selanjutnya lah yang bikin gue mikir (wah, ternyata bisa juga to dibikin sampe dikasih tau "gaya"nya segala????) Judulnya... FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN JENIS KELAMIN PADA BAYI (infobunda.com)
Isi artikelnya:
“Mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan sama saja.” Kata-kata itu sering kita dengar dari pasangan yang sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi kadang-kadang dalam hati mereka, ada keinginan yang tak bisa disangkal bahwa mereka punya harapan agar anak yang lahir perempuan atau laki-laki. Bisakah anak yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau perempuan? Bisa!
Usaha pertama yang harus dilakukan tentu saja dengan berdoa dan meminta langsung pada Sang Maha Pencipta. Cara lainnya, selalu berusaha dan berusaha terus sampai keinginan kita terkabul dan tentu saja dengan cara yang aman dan dihalalkan.
Secara ilmiah, penentuan jenis kelamin calon bayi sangat dipengaruhi oleh jenis kromosom yang berhasil menjangkau sel telur. Bila kromosom X yang membuahi sel telur, maka akan lahir bayi perempuan. Sebaliknya, bila kromosom Y yang membuahi, maka akan lahir bayi laki-laki.
Sifat kromosom X berbeda dengan kromosom Y. Kromosom X, meski masa hidupnya lebih lama, tetapi memiliki kemampuan "berenang" lebih lambat dibandingkan dengan kromosom Y. Sedangkan kromosom Y itu perenang tangkas meski masa hidupnya lebih pendek.
Di bawah ini ada beberapa faktor yang dapat menentukan jenis kelamin pada calon buah hati Anda, diantaranya:
1. Faktor makanan
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus makan makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium
dan magnesium, sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam, mineral
kalium dan natrium. Makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan
magnesium adalah: sayur-sayuran, buah-buahan, putih telur, susu, ganggang laut,
kacang-kacangan, susu, dan lain-lain. Makanan yang banyak mengandung asam, kalium
dan natrium adalah daging, makanan laut (sea food), garam, teh, dan lain sebagainya..
* Jika menginginkan bayi laki-laki
Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, mineral,
dan magnesium. Sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium (lihat jenis makanan diatas).
2. Faktor waktu (kapan berhubungan)
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Lakukan coitus (persetubuhan/senggama) 2–3 hari sebelum ovulasi (masa subur).
Dengan demikian, hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sampai menunggu sel
telur terlepas dari ovarium. Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari indung telur
dalam rahim.
* Jika menginginkan bayi laki-laki
Waktu berhubungan dilakukan sedekat mungkin dengan ovulasi, sebaiknya tepat pada
ovulasi, berkisar antara 12 jam sebelumnya.
Bagaimana mengetahui periode masa haid? Pada saat temperatur atau suhu tubuh
meningkat. Anda bisa menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan mencatatnya sebagai
record dan alatnya dapat dibeli di apotek-apotek.
3. Faktor penetrasi
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Suami harus menghindari penetrasi terlalu dalam pada saat berhubungan. Sehingga
diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus
berenang menuju sel telur.
* Jika menginginkan bayi laki-laki
Suami disarankan untuk melakukan penetrasi yang dalam pada saat berhubungan,
sehingga sebagian besar dari sperma Y langsung masuk ke rahim.
4. Faktor Orgasme
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Usahakan istri tidak mencapai orgasme selama berhubungan. Secresi cairan yang keluar
dari kemaluan wanita akan menjadi alkaline (basa) jika terangsang, hal ini akan
mendorong aktifitas spematozoa Y.
* Jika menginginkan bayi laki-laki
Upayakan istri dapat orgasme lebih awal dari suami atau bersamaan.
5. Faktor persiapan istri
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Sebelum coitus, basuh vagina dengan 2 sendok makan larutan white vinegar/cuka yang
sudah dicampur dalam 1 liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam
sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun.
* Jika menginginkan bayi laki-laki
Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda kue yang sudah dicampur dalam satu
liter air bersih, sehingga suasana menjadi basa.
6. Faktor posisi
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan
Disarankan posisi waktu berhubungan adalah yang klasik/berhadapan yaitu, posisi istri
di atas suami sehingga sperma tertampung di sekitar mulut rahim.
* Jika menginginkan bayi laki-laki
Posisi suami pada waktu berhubungan berada di atas istri. Hal ini mengikuti sifat dari
spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran (sel telur).
Dan bagaimanakah cara menghitung masa ovulasi atau puncak masa subur seorang wanita? Silahkan lihat keterangan di bawah ini:
* Diketahui tanggal awal masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap
tanggal 05.
* Diketahui tanggal akhir masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap
tanggal 27.
* Rumus: (tanggal akhir setiap bulannya – tanggal awal setiap bulannya) / 2 = n;
* kemudian n + tanggal awal masa bersih dari seorang perempuan = masa ovulasi atau
puncak masa suburnya seorang perempuan
Contoh:
(27 – 05) /2 = 11; 05 + 11 = 16, jadi…setiap hari ke 16 dari sejak awal bersihnya seorang perempuan adalah puncak masa subur dari seorang perempuan atau masa ovulasi.
Hihi... Jadi geli sendiri gue... Bisa juga ya sampe segitunya???? So, ada yang mau mencoba... Haha... Selamat Mencoba!
bunga tidur
Jengah...
Pilu...
Sakit...
...Lelah...