Malam ini, ketika pada akhirnya aku mulai bisa melihat langit itu perlahan menjadi biru menyambut datangnya pagiku sendiri, dia tiba-tiba datang menjadikan lagi langit berwarna hitam. Menyemburkan lagi udara dingin yang mencekam, membuat tubuh seketika menjadi panas dan menjadi kaku.
Aku tak tahu lagi apa yang harus aku rasakan, aku kehilangan rasaku atas semua yang terjadi ini. Apakah aku harus senang, menangis, atau marah di hadapannya? Membuatnya bingung sendiri atas perilaku yang aku buat. Membuat diriku menjadi malu sendiri? Dengan bersedia menjadi istri keduanya? Bilakah aku harus mencintainya dan memilikinya dengan berbagi bersama orang lain? Tak bisakah aku merasakan cintanya sendirian saja?
Aku tak tahu lagi apa yang harus aku rasakan, aku kehilangan rasaku atas semua yang terjadi ini. Apakah aku harus senang, menangis, atau marah di hadapannya? Membuatnya bingung sendiri atas perilaku yang aku buat. Membuat diriku menjadi malu sendiri? Dengan bersedia menjadi istri keduanya? Bilakah aku harus mencintainya dan memilikinya dengan berbagi bersama orang lain? Tak bisakah aku merasakan cintanya sendirian saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar