Senin, 27 Oktober 2008

warung kejujuran

Kocak banget rasanya pas baca tulisan "warung kejujuran" yang terletak di atas kulkas kecil di tempat tinggalku di Jogja ini.
Ceritanya gini, malam ini, saat ngambil minum di dispenser. Saat melirikkan mata ke kanan, rasanya tergoda banget untuk ngedeketin tuh kulkas, kesannya tuh kulkas ngomong dengan manja, "buka aku, liat ada apa di dalamku..." Alhasil aku ngedeketin kulkas itu dan ngeliat ada dua buah biskuat coklat krim ukuran kecil, namun saat aku membuka kulkas, aku melihat ada makanan yang sangat menggugah selera makanku di malam hari : BENG-BENG, tapi judulnya ditambahin hazelnut. Katanya, 4 rasa dalam satu kali gigit... Tertarik akhirnya aku mengambilnya. Enak banget kok, rasanya unik... I LOVE BENG-BENG. Tak lupa aku menulis di secarik kertas di atas kulkas itu, Menur, Beng-beng, 1500. Teknik dagang ini diterapkan dengan mencatat terlebih dahulu barang yang kita ambil dan nantinya ibu kost akan menyambangi kamar kita dan menagih hutang kita yang tertera di kertas. Aku aja baru sadar kalo di kertas catatan hutang-piutang itu ada tulisanny "WARUNG KEJUJURAN". Memang butuh sebuah kejujuran untuk mengambil barang di dalam kulkas itu dan mengakuinya sebagai barang utangan yang bakalan langsung abis gak bersisa, tetapi ternyata belum dibayar....


kejujuran.
menjadi semu
ketika kepura-puraan dapat dimanipulasi

Tidak ada komentar: