Sabtu, 02 Agustus 2008
kunjungan ke Wonorejo
Setelah sekian lama nggak nulis di sini, sebenernya banyak banget kejadian menarik yang udah terjadi dalam hidupku. Tapi kenapa nggak ditulis aja yah? Mungkin karena terlalu terbuai sama semua yang udah terjadi... Atau mang intensitas menulis udah mulai menurun yah? Kalo yang kedua itu tuh yang gaswat, makanya pagi-pagi buta gini aku usahain untuk nulis kejadian yang kamis sore kemaren aku alamin.
Sebenernya sih rada maksa diri sendiri untuk kunjungan rumah ke rumah klien, karena memang seumur hidup aku praktek di puskesmas, sama sekali blum pernah kunjungan rumah, nggak tau kenapa, nggak pernah ada yang ngajakin... Akhirnya dengan inisiatif aku kunjungan rumah ke Dusun Wonorejo yang letaknya di sebelah Dusun Tanen, yang entah lupa masuk bagian desa mana dari kawasan trayek puskesmasku tercinta itu. Dia adalah anak korban bullying yang sampe cemas masuk sekolah akibat disakitin sama temen-temennya. Tapi, sekarang siy yang mau aku ceritain bukan kasusnya dia, cuman proses perjalanan menuju ke sana aja yang sayang nggak sempet difoto2... cmn skali aja...
Kamis, 31 Juli 2008
Sepulang dari Puskesmas, aku langsung ke kost kekasihku untuk ngajakin dia supaya mau nganter aku kunjungan rumah. Akhirnya, setelah nungguin dia key in untuk urusan kuliahnya, sore hari jam 3 lewat, kami pun berangkat dengan bermodalkan ancer2 yang bener-bener nggak jelas (karena mang kita berdua sama sekali nggak kenal daerah itu). Setelah muter-muter rada lama, nanya sana-sini dengan modal bahasa Indonesia, tetapi akhirnya dibantu kekasihku yang faseh berbahasa Jawa, akhirnya tuh rumah ketemu juga...
Setelah ngobrol, bla, bla, bla... Akhirnya aku diajak si bapak beserta si anak ke sebuah tempat di belakang rumah (tetapi kekasihku nggak ikut ke sana, nunggu di rumah si klien dengan alasan nggak mau nge-ganggu). Setibanya di tempat itu... Aku tercengang... Tempatnya kuerreeeennnn banget! view-nya gunung merapi, sedang view bawahnya adalah kali boyong... Canggih!!! Jadi, di sana ada tempat yang katanya punya Romo Sindu (orang Kompas) yang mirip pendopo, teras, dan beberapa gubuk disana-sini lengkap dengan patung-patung batu dan tempat sesajen... Rada mistis sih, tapi etnik abiisss... Keren!!!
Ada sebuah rumah utama menyerupai joglo (di dalamnya terdapat perlengkapan gamelan )yang di depannya ada pendopo panggung dengan sebuah patung kepala rusa palsu menempel di dindingnya dan sebuah kentongan besar yang katanya biasa digunakan untuk memanggil warga yang hendak bermain gamelan.
Di sisi lain ada dua buah gubuk menyerupai gazebo yang letaknya lebih tinggi. Di sana ada beberapa patung berperut buncit, patung menyerupai peninggalan makam jaman dahulu, dan batu besar untuk sesajen. Di pinggir jurang, ada mimbar batu yang bisa digunakan untuk duduk dengan pandangan langsung ke kali boyong... Bila berjalan sedikit ke arah bawah, ada air bening dengan dasar bebatuan yang bisa digunakan untuk pijat refleksi kaki apabila berjalan di atasnya.
Lucunya, dalam hati aku langsung ngomong "Coba aja kekasihku ikut kesini, beduaan doang... Romantis banget!" Haha... Centil banget yah mikir gitu... Tapi memang keren banget kok tempatnya.
Satu jam berselang, tiba-tiba kekasihku datang bersama ibu si klien dan memandangku dengan tersenyum. Entah kenapa, saat itu aku melihat wajah kekasihku begitu berbinar (si jelek itu berubah menjadi bersinar-sinar, entah kenapa...) Yah udah deh, jadi berasa banget aura romantisnya... Sampe akhirnya si klien selesai gambar, kami pun memutuskan untuk kembali ke rumah.
Ketika berpamitan pulang dengan klien, tiba-tiba ibu klien menyuruh kami membawa salak yang dihidangkan cukup banyak di atas meja. Semua dimasukkan ke dalam plastik, entah ada berapa banyak... Mungkin sekitar 1 kg...
Hahahaha... Jadi berasa dokter jaman dulu gitu... Dateng ke rumah pasien, trus dikasih upeti berupa buah-buahan... Lucu banget kan... Selain itu, aku juga seneng karena bisa ngeliat tempat sebagus itu sama kekasihku... Dan disitu aku baru sadar banget kalo ternyata aku sayaaaannngggg banget sama kekasihku...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar